Selasa, 26 Maret 2019

TUGAS APTL : PERATURAN DI KELAS


TUGAS ANALISIS dan PERUBAHAN TINGKAH LAKU 
PERATURAN DI KELAS 


  1. Sekolah dasar kelas bawah
1.      Baris sebelum masuk kelas
2.      Menyalami setiap bertemu guru
3.      Duduk di tempatnya masing-masing
4.      Memulai dan mengakhiri kegiatan kelas dengan berdoa
5.      Mengangkat tangan jika ingin berbicara
6.      Membuang sampah pada tempat sampah
7.      Memperhatikan guru didalam kelas
  1. Sekolah dasar kelas atas
1.      Masuk kelas tepat waktu
2.      Mengukuti kegiatan kelas dengan mendengarkan
3.      Bermain ketika waktu istirahat
4.      Mengikuti perintah guru
5.      Membuang sampah di tempat sampah
6.      Memasukan baju seragam kedalam rok/celana
7.      Membawa buku pelajaran
  1. Sekolah menengah pertama
1.      Masuk kelas tepat waktu
2.      Menjaga kebersihan kelas
3.      Menjaga sikap sopan dan santun
4.      Menghormati guru dan sesama teman
5.      Menata kembali barang yang sudah dipakai pada tempatnya seperti spidol, pengahapus, dll
6.      Memulai dan mengakhiri kegiatan dikelas dengan berdoa
7.      Mengerjakan tugas yang diberikan guru
  1. Sekolah menengah atas
1.      Masuk kelas tepat waktu
2.      Menjaga kebersihan kelas
3.      Membaca buku 10 menit sebekum memulai kegiatan dikelas
4.      Memulai dan mengakhiri kegiatan dikelas dengan berdoa
5.      Mengumpulkan tugas tepat waktu
6.      Mengerjakan tugas individu sendiri-sendiri
7.      Saling tolong menolong dan menjaga sesama teman serta menghormati guru

Senin, 04 Maret 2019

jurnal APTL


Tingkah laku yang di dapat dari film
  1. Berteriak
  2. Melempar barang
  3. Menangis
  4. Memukul
  5. Naik ke atas dapur
  6. Gulung-gulung di lantai
  7. Tidak mau melakukan apapun sendiri ( sikat gigi, copot sepatu, makan, membersihkan rumah dll)
  8. mengamuk
  9. Marah
  10. Mendorong
  11. Menggigit
  12. Mengobrak-abrik tempat
Tingkah laku yang sama dengan pasangan dan pengukuran tingkah laku
  1. Marah = frekuensi dan kekuatan
  2. Menangis = frekuensi dan durasi
  3. Melempar barang = frekuensi
  4. Memukul = frekuensi dan latensi
  5. Tidak mau melakukan apapun sendiri ( sikat gigi, copot sepatu, makan, membersihkan rumah dll) = frekuensi
  6. mendorong = frekuensi dan durasi
Tingkah laku yang ingin di ubah adalah memukul
Memukul di amati dengan frekuensi dan latensi,
Latensi : ketika anak mulai marah dan mengamuk, mulai berteriak-teriak, anak yang merasa di abaikan dengan tingkah laku tersebut ternyata semakin menjadi dengan memukul. Anak memukul apapun yang ada di sekitarnya, entah itu ibunya, ayah, kursi, barang di mobil ataupun lainya yang di sekitarnya. Jadi anak tingkah laku memukul akan muncul ketika tingkah laku yang lain tidak di respon atau hanya di respon nasihat saja, sehingga lamanya tingkah laku muncul sesuai amarah yang diluapkan ketika tidak di tanggapi
Frekuensi : berdasarkan film frekuensi atau berapa kali tingkah laku memukul itu muncul dalam kurun waktu sehari lebih dari 4x, dari adegan di ruang makan, di kamar, di mobil di ruang tamu dll yang ketika si anak mulai marah atau mengamuk dia pasti akan memukul ayah dan ibunya tanpa henti

Jumat, 01 Maret 2019

penelitian evaluatif


Bambang suprapto1, Ovita dewi sandra wati2 dan Rohmawati yuniasari3

1Artpxw@gmail.com, 150111607611, 2Ovitadewi4@gmail.com, 170111600020, 3Rohmawatiyuniasari0@gmail.com, 170111600067
RINGKASAN
Penelitian evaluatif merupakan proses mendeskripsikan  dan menilai suatu program dengan beberapa kriteria yang bertujuan untuk mengevaluasi dan membantu untuk mengambil keputusan dari hasil penelitian yang sudah ada. Penelitian evaluatif ini dilaksanakan dengan mengidentifikasi suatu sistem untuk mengetahui kinerja dari sitem tersebut. Penelitian evaluatif ini bersifat hyphotesis sehingga untuk melakukan penelitian evaluatif diperlukan data-data menyangkut sistem yang akan diteliti sehingga hasil yang di dapat, bisa dibandingkan. Ada beberapa macam penelitian yang dilakukan dengan penelitian evaliatif sesuai orientasi masing-masing yang ingin dihasilkan. penelitian evaluatif bisa digunakan untuk membantu memodifikasi atau memperbaiki suatu sistem yang sudah berjalan, sehingga lebih baik lagi dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam melaksakan penelitian evaluatif perlu memperhatikan langkah yang akan digunakan sehingga mendapatkan data yang akurat, untuk melaksanakanya ada beberapa metode yang digunakan seperti obervasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Setelah melaksanakan penelitian dengan berbagai metode, hasil data yang diperoleh perlu dianalisis untuk lebih menguatkan data. Untuk menganalisis data yang telah diperoleh di perlukan validitas dan reliabilitas dari instrument yang sudah dilaksanakan, selanjutnya diperlukan analisis kuantitatif maupun kualitatif untuk memperjelas hasil dari analisis suatu data yang telah diperoleh. Selanjutnya barulah bisa dibuat laporan dari hasil penelitian suatu program atau sistem. Untuk membuat laporan, yang di perlukan adalah data yang sudah dianalisis yang kemudian di tampilkan menggunakan kuantitatif ataupun kualitatif yang memuat rancangan suatu sistem atau program serta kesimpulan dari hasil penelitian.
1.        PENDAHULUAN
Penelitian evaluatif pada dasarnya digunakan untuk meneliti keberhasilan suatu program khususnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Begitu banyak program yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang sehingga dibutuhkan penelitian evaluatif tentang keberhasilan atau terlaksananya program tersebut dalam implementasinya dilapangan. Pembuatan paper ini ditujukan untuk memberikan informasi mengenai poin-poin penting penelitian evaluasi, yaitu pengertian dan karakteristik, landasan filosofis yang mendasari penelitian evaluatif, Fungsi, Motif Penggunaan Design Research, macam-macam Riset penelitian Evaluatif, Interpretasi Data dan hal penting lainnya mengenai Penelitian Evaluatif.  Penelitian evaluatif lebih mengarah kepada penelitian yang mengevaluasi suatu objek yaitu pelaksanaan suatu rencana atau kegiatan, didalam dunia pendidikan Penelitian Evaluatif digunakan untuk mengevaluasi progam maupun kurikulum yang sedang dilaksanakan dan pembelajaran, organisasi dan manajemen dalam suatu lingkup pendidikan.
2.      POKOK bahasan
1.        Pengertian dan Karakteristik
Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dari suatu rencana. Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif  adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi (Sejathi, 2011). Seiring dengan definisi tersebut, Suchman (1967) mendefinisikan penelitian evaluatif merupakan penentuan hasil yang diperoleh dengan beberapa kegiatan yang dibuat untuk memperoleh suatu tujuan tentang nilai atau performance. Penelitian evaluatif merupakan suatu desain atau prosedur dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan manfaat dari suatu praktik pendidikan (Sukmadinata,2009).  Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis untuk menentukan manfaat dari suatu pendidikan. (Syaodih)
Berdasarkan pada definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dengan beberapa kegiatan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik.
Karakteristik penelitian evaluatif bersifat hyphothesis driven sedang evaluasi decision driven ( David R. Kratchwohl, 1993).
Berdasarkan pada definisi diatas, penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi melalui beberapa kegiatan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik.
2.    Landasan Filosofis
Pada tahun 1949 orang lebih banyak mempelajari evaluasi dari psikometrik. Evaluasi lebih banyak diarahkan kepada dimensi hasil, pada saat itu studi evaluasi belum begitu menarik perhatian banyak orang,karena kurang memiliki nilai praktis. Tahun 1960 studi evaluasi mulai berdiri sendiri. Tahun 1972 model model evaluasi mulai berkembang, Taylor dan Cowley berhasil mengumpulkan berbagai pemikiran tentang model evaluasi yang lebih banyak menggunakan pendekatan positivism yang berakar dari teori psikometrik. Lalu kemudian pada tahun 1963 Campbell dan Stanley mengemukakan penggunaan desain eksperimen yang selanjutnya perkembangan model evaluasi pada tahun 1970 diawali dengan adanya alternative dari para expert, yaitu pandangan alternatif yang dilandasi sebuah paradigma fenomenologi banyak menampilkan model evaluasi.         Penelitian evaluasi sudah berkembang sejak lama dimana digunakan sebagai pelayanan dalam bidang layanan evaluasi. Penelitian menjadi begitu penting karena berkaitan langsung dengan analisiskebijakan danmanajemen program. Sehubungan dengananalisiskebijakan, penelitian evaluasimenghasilkandata pentingtentang biaya, manfaat, danketerbatasanalternatifprogram yangbervariasi. Analis kebijakandapatmenggunakandata iniuntuk mempersiapkanrencana program, yang kemudianditinjau olehindividu dengan otoritas pengambilan keputusan, sepertianggota dewandanpejabat pemerintah. Penelitian evaluasi juga digunakan untuk membuat advokasi terhadap kebijakan potlitik.
Penelitian evaluasi juga telah menjadi komponen yang semakin penting dari manajemen program. Evaluasi manfaat biaya (juga disebut evaluasi efisiensi) dilakukan untuk menentukan apakah program menghasilkansesuatu yang bermanfaat sesuai dengan anggaran yang digunakan.

3.    Fungsi
       Penelitian evaluatif memiliki beberapa fungsi yaitu, (1) evaluasi formatif, difungsikan sebagi pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung. Data hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk ”membentuk” (to the form) dan memodifikasi program kegiatan. Jika pada pertengahan kegiatan sudah diketahui hal-hal apa yang negatif dan para pengambil keputusan sudah dapat menentukan sikap tentang kegiatan yang sedang berlangsung maka jika terjadi sesuatu negatif, bisa langsung dicegah. (2) evaluasi sumatif, dilaksanakan untuk menemukan sejauh mana program bermanfaat dibandingkan dengan program lain. Hasil dari evaluasi sumatif bisa dimanfaatkan tenaga penidik untuk membuat suatu program. (Arikunto, 2007)
4.    Motif Penggunaan Design Research dalam Penelitian Pendidikan
            (1) Motif penggunaan penelitian evaluative untuk mengevaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak tujuan program yang akan dievaluasi ( Dwiyogo, 2006). (2) penelitian evaluasi dilaksanakan karena, (a) pemenuhan ketentuan undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, (b) mengukur efektifitas dn efesiensi program, (c) mengukur pengaruh dan efek samping suatu program, (d) akuntabilitas pelaksanaan program, (e) akreditasi program, (f) alat pengontrol pelaksanaan program, (g) alat komunikasi dengan stakeholder program, (h) keputusan mengenai program di teruskan, dilaksanakn di tempat lain, dirubah dan di hentikan (Hamidi, 2007).
5.    Macam Riset
            (1) Riset dalam penelitian evaluative merupakan strategi untuk menghasilkan nilai guna. Dalam mencapainya bisa di gunakan (a) evaluasi berorientasi tujuan, (b) evaluasi berorientasi pengguna, (c) evaluasi berorientasi keahlian, (d) evaluasi berorientasi keputusan, (e) evaluasi berorientasi lawan, (f) evaluasi berorientasi partisipan-naturalistik ( McMillan dan Schumacher, 2001). (2) macam penelitian evaluasi di kelompok menjadi enam, (a) Goal oriented evalution, (b) decision oriented evaluation, (c) transaction evaluation, (d) evaluation research, (e) goal free evaluation, (f) adversary evaluation (Spehen dan Michael,  1984)
6.    Pengumpulan Data
             Untuk memperoleh data diperlukanbeberapa metode yaitu, (1)metode observasi, merupakan alat pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku atau proses terjadinya suatu kegiatan yang di alami (Sudjana dan Ibrahim, 1998). (2)metode kuesioner/Angkaet, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden. (3) metode interview/wawancara di gunakan untuk mendapatkan data atau informasi langsung dari sumbernya, responden pada wawancara merupakan orang yang memiliki keterkaitan langsung dengan pelaksanaan evaluasi (Sugiono, 2010). (4) metode dokumentasi, di gunakan untuk mencari data mengenai hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto 2010).
7.    Analisis Data
Intrumen tes membutuhkan validasi instrument, yiatu suatu proses untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument . proses validasi instrument dapat dilihat pada bab pengukuran dan pengumpulan data. Instrument nontes memebutuhkan validasi instrument walaupun tidak menggunakan analisis statistic seperti pada instrument tes. Data yang di peroleh di analisis secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial, analisis kualitatif meggunakan analisis naratif-kualitatif. (Sukmadinata, 2016).
8.    Intrepretasi Data
Hasil analisis kuantitatif berbentuk tabel, grafik, profil, bagan, peta (analisis deskriptif), atau berbentuk skor rata-rata, koefisien korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, dsb. hasil analisis kualitatif berupa deskripsi naratif-kualitatif tentang hal-hal yang esensial ( Sukmadinata, 2016)
9.    Melaporkan data
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil analisis, maka disusunlah laporan hasil evalauasi. Isi dari laporan penelitian evaluatif hampir sama dengan penelitian biasa. Memuat rancangan penelitian metodologi temuan serta kesimpulan dan rekomendasi (Sukmadinata, 2016)
3.  HASIL ANALIS
Berdasarkan hasil uraian diatas, penelitian evaluatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi atau data dari suatu sistem yang akan diteliti, tujuan dari penelitian evaluatif ini adalah mengevaluasi dan mengidentifikasi atau mengukur keberhasilan  suatu sistem  atau menguraikan sistem yang sudah ada. Dengan penelitian evaluatif seseorang bisa membuat suatu keputusan atau perbandingan berdasarkan analisis penelitian yang sudah dilakukan dengan yang sebelum dilakukan. Selain itu juga penelitian evaluatif membantu untuk memperbaiki sistem selanjutnya. Untuk mempermudah penelitian pada penelitian evaluatif, diperlukan beberapa metode yang digunakan. Penelitian evaluatif mempunyai berbagai macam sesuai orientasinya, ketika seseorang melakukan penelitian evaluatif harus menentukan apa yang hendak di evaluasi atau beorientasi pada apa, sehingga bisa dengan mudah menentukan tujuan dan apa saja analisis data yang dibutuhkan. Penelitian evaluatif akan sangat membantu ketika suatu sistem yang telah diteliti menunjukan suatu perubahan atas keputusan yang diambil setelah dilakukanya penelitian. Evaluasi merupakan upaya untuk mengukur hasil suatu program, proyek, aktifitas dengan membandingkan tujuan dan cara pencapaianya (Mulyono, 2009). Evaluasi adalah sebuah proses penerapan prosedur ilmiah secara sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program (Zulharman, 2007).
4.  Kesimpulan
Ada berbagai pengertian mengenai penelitian evaluatif dari berbagai sumber akan tetapi yang dapat kelompok simpulkan mengenai penelitian evaluatif ini adalah penelitian evaluatif merupakan penelitian yang digunakan untuk mengevaluasi, mengidentifikasi suatu sistem atau program mulai dari tujuan sampai hasil yang di capai. Dalam pelaksanaanya, penelitian evaluatif mempunyai beberapa macam penelitian sesuai orientasi dari apa yang ingin di evaluasi dari suatu program. Untuk menunjang penelitian, diperlukan data-data yang akurat agar hasil bisa dipastikan berkualitas, sehingga memerlukan analisis validitas dan reliabilitas dari data yang telah diperoleh, setelah itu data yang telah di analisis di sajikan dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif yang selanjutnya bias dilaporkan hasil dari penelitian. Dengan penelitian evaluatif suatu program dapat di kontrol sesuai yang diinginkan oleh pembuat program dengan acuan penelitian evaluatif yang sudah di laksanakan.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto suharsimin. (2007). Manajemen pendidikan, Rineka cipta, Jakarta.
Hamidi. (2007). Metode penelitian dan teori komunikasi, UMM press, Malang.
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Prndidikan, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Sukmadinata Nana S. (2012). Metode penelitian pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Malang.